Rabu, 06 Oktober 2010

CITA-CITA

"Saya ingin jadi dokter! Saya ingin jadi arsitek. Saya ingin jadi insinyur. Saya ingin jadi presiden." Biasanya kita ditanya tentang cita-cita ketika berusia di bawah 10 tahun. Tentu saja kita umumnya akan menjawab tanpa pikir panjang. Tapi, jika sekarang kita ditanya tentang cita-cita, mungkin saja kita akan menjawab: Hari gini, masih ditanya cita-cita? Atau, kita bisa saja tidak bisa menjawab, karena memang kita tidak tahu apa yang kita ingin raih.
Kita tidak punya gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kita capai. Tetapi, tahukah Anda bahwa cita-cita itu memiliki kekuatan dahsyat untuk mendorong seseorang menjadikannya kenyataan? Jadi, siapkan cita-cita Anda dan mulailah bergerak menuju realisasinya. Simak yang berikut.

Kekuatan Cita-cita
Cita-cita ternyata memiliki kekuatan dahsyat untuk melakukan berbagai hal dalam hidup ini. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Bertindak

Cita-cita mampu mendorong kita untuk bertindak. Dengan cita-cita kita terpacu untuk melakukan sesuatu untuk lebih mendekatkan diri kepada cita-cita tersebut. Gail Johnson, seorang pekerja sosial, memiliki cita-cita untuk mendirikan lagi sebuah rumah perawatan bagi ibu dan anak penderita AIDS ketika rumah perawatan tempatnya bekerja ditutup.
Cita-cita ini mendorong Gail untuk bertindak mencari tempat, mengumpulkan dana, dan mengumpulkan para sukarelawan untuk bersama-sama berjuang mendirikan rumah perawatan tersebut. Akhirnya, bukan satu saja rumah perawatan yang berhasil ia dirikan, tetapai beberapa secara berturutan.

Menemukan Solusi

Cita-cita juga mendorong kita untuk selalu berpikir positif dalam menemukan solusi dari masalah yang mengadang kita dalam perjalanan meraih cita-cita. Gail yang telah memutuskan untuk mendirikan rumah perawatan bagi penderita AIDS menemukan kendala ketika harus menyekolahkan anak angkatnya yang menderita AIDS di sekolah umum.
Lalu, karena cita-citanya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya tersebut di sekolah umum, ia pun akhirnya mengunjungi beberapa tokoh terkait untuk memperjuangkan kesempatan belajar bagi anaknya tersebut.
Akhirnya, ia menemukan solusinya. Ia menemukan pihak yang tepat (media dan tokoh masyarakat setempat) yang dapat membantunya meraih cita-citanya menyekolahkan anaknya.

Bertahan

Cita-cita pun memiliki kekuatan dahsyat dalam memberikan semangat kepada kita ketika harus menghadapi berbagai tantangan. Tanpa cita-cita, akan lebih mudah bagi kita untuk patah semangat ketika menghadapi masalah. Dengan cita-cita yang jelas, dan keinginan yang kuat, Gail Johnson mampu bertahan terhadap gelombang protes orang tua yang tidak menginginkan anak Gail Johnson yang mengidap AIDS untuk belajar di sekolah umum.
Tetapi, Gail tidak begitu saja menyerah. Ia terus berjuang sampai akhirnya, anaknya diperbolehkan untuk belajar bersama-sama anak-anak lainnya. Ia juga berjuang mendidik anak-anak, orang tua, dan juga guru tentang AIDS dan bagaimana berteman dengan para penderita AIDS.

Berarti

Cita-cita juga membuat hidup lebih bergairah dan berarti. Dengan memiliki cita-cita, kita memiliki harapan untuk meraih cita-cita tersebut. Harapan ini memompa semangat bagi kita untuk beraktivitas. Ketika cita-cita telah berhasil kita capai, kita akan merasa bahwa kita memang telah melakukan sesuatu yang berharga, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di sekitar kita.
Misalnya, Nkosi Johnson, putra dari Gail Johnson, telah mengidap AIDS sejak dalam kandungan. Nkosi, dengan bantuan ibu angkatnya, Gail, memiliki cita-cita untuk memberikan penjelasan kepada orang di seluruh dunia tentang bagaimana bersosialisasi dengan para penderita AIDS.
Walaupun tubuhnya lemah, dengan kekuatan cita-cita, ia akhirnya mampu berkeliling dunia, menjadi pembicara di forum internasional dengan ribuan audiens. Anak kecil yang lemah ini merasa, walaupun dirinya secara fisik lemah, tetapi ia telah mampu menyumbangkan sesuatu yang berarti bagi banyak orang, terutama sesama penderita AIDS.

Bagaimana Caranya?
Mungkin sekarang kita sudah ingin memiliki cita-cita lagi. Lalu bagaimana caranya menemukan cita-cita? Sandy Karn dalam artikelnya "Focus on Your Dream" menuliskan ada tiga langkah dalam proses menemukan cita-cita.

Langkah 1: Rumuskan Keinginan
Sering kali kita tidak punya gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kita capai. Jika memang demikian, akan sulit bagi kita untuk mencapainya. Hal ini sama seperti jika kita sedang berkendaraan dan tidak tahu tujuan kita berkendaraan.
Jadi, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mencari tahu apa yang sebenarnya kita inginkan dalam bisnis atau pekerjaan, dan dalam kehidupan pribadi kita. Semakin jelas cita-cita tersebut kita rumuskan, semakin mudah bagi kita untuk memilih strategi pencapaiannya. Misalnya: Dalam lima tahun ke depan, saya ingin membuka sebuah rumah es krim.
Langkah 2: Perinci Keinginan
Setelah kita dapat merumuskan keinginan kita, pastikan bahwa kita bisa merumuskannya dengan terperinci. Jika memang kita ingin berjualan es krim, es krim jenis apa yang akan kita jual: satu rasa, berbagai rasa. Kita juga perlu perinci di mana kita akan membuka usaha penjualan es krim tersebut dan es krim seperti apa yang akan kita jual.
Apakah kita akan berjualan es krim saja atau ada makanan kecil untuk menemani makan es krim. Siapa target pasar kita: anak kecil, remaja, atau orang dewasa. Jika kita ini berjualan untuk anak kecil, mungkin kita perlu menambahkan fasilitas bermain untuk anak-anak (VCD gerak dan lagu bagi anak-anak, permainan ringan agar anak-anak betah berkunjung ke tempat es krim Anda).
Begitu pula jika Anda membidik remaja atau orang dewasa: Anda perlu memikirkan apa yang bisa mengundang mereka untuk datang terus dan menjadi betah dan loyal untuk berkunjung ke tempat usaha Anda.

Langkah 3: Fokus
Setelah cita-cita berhasil kita rumuskan dengan jelas dan terperinci, langkah selanjutnya adalah memfokuskan semua daya dan usaha untuk mewujudkannya. Mungkin kita masih perlu tambahan dana, ataupun waktu untuk mewujudkannya.
Hal tersebut bukan merupakan masalah. Yang penting, jika fokus kita sudah tertuju pada cita-cita yang telah dirumuskan, yang perlu kita lakukan adalah mulai mengambil langkah awal untuk mendekatkan diri ke cita-cita tersebut. Jika perlu, kita bisa menceritakan cita-cita ini pada orang-orang yang berada di sekitar kita, terutama mereka yang mungkin bisa membantu kita, baik dalam memberikan semangat, tips, ataupun bantuan tenaga dan keuangan untuk mewujudkan cita-cita kita itu.

Bagaimana dengan Anda?
Sudahkah Anda memiliki cita-cita? Sudahkah Anda memperjelas cita-cita Anda sehingga mempermudah Anda untuk meraih dan mewujudkan cita-cita tersebut?
Sukses untuk Anda.

0 komentar:

Posting Komentar